Pages

Wednesday, July 14, 2010

Why Did I Get Married?


Sudah pernah menonton film “Why Did I Get Married” ?
Ada pembelajaran menarik dari film ini.

Di kebanyakan kasus, khususnya dalam relationship, kamu hanya akan mendapatkan 80% dari apa yang kamu butuhkan dan akan sangat susah untuk mendapatkan 20% dari yang kamu inginkan.

Masalahnya, kamu akan *selalu* tergoda untuk meninggalkan 80% yang sudah kamu punya dan berpikir kamu akan mendapatkan yg lebih baik dengan mencari si 20% itu.

Somewhere along the way, *secara tidak sengaja* kamu akan bertemu pria atau wanita yang lebih charming, sensitive, perhatian, dan (katakanlah) lebih nyambung, semua hal yang mungkin tidak ada dalam pasangan kamu.

Misalnya;
Suami adalah type pendiam dan tidak romantis, hati kamu mungkin akan berbunga-bunga saat seorang customer (misalnya) mengajak makan siang dan setelah itu mengirimkan bunga bertuliskan “kamu terlihat cantik hari ini”
ATAU.
Jika istri adalah stay home wife yang melambaikan tangannya dengan daster dan sandal jepit kamu mungkin akan deg-degan saat teman wanita dikantor dengan black blazer, high heels, dan red pencil-cut skirt tersenyum kearahmu.

TAPI, hello, itu hanya 20% dari apa yang kamu tidak punya.
Jangan “membuang” 80% yang sudah kamu punya.

Tidak hanya itu, jika dari 80% tadi, ditambah dengan semua memory bersama, suka duka bersama, semua support yang kamu dapatkan di setiap saat, dan semua penyesuaian yang kamu dan pasangan kamu lakukan dalam hubungan kamu.
Semua itu akan membuat hubungan yang kamu miliki sekarang PAS 100%

Perselingkuhan terjadi saat kamu mulai mencari-cari apa yang tidak kamu punya.
DAN.
Kesetiaan terjadi saat kamu meng-appreciate apa yang sudah kamu miliki.

Yuk setia yuk :D

Tuesday, July 6, 2010

Dear Love..


Dear love,

I will be;
Your voice when no one can hear you
Your ears when no one wants to listen
Your umbrella when rains down on you
Your shield when you need defense
Your pillow when you need to rest
Your comfort when you feel hurt
Your hand to hold when you are frightened
Your lover - forever.

I love you, I always did, I always do, and I always will.

Friday, July 2, 2010

Happy :)


My Boss said “When you feel like life is unfair, you may remember those who don’t have family, house, and job like you do”

Yeah he’s right.
Sometimes we just too busy regretting something that didn’t happen as planned, and forget thousands so called magical things that happened to us.

No one says life is easy, they said it will always worth it – Enjoy :)

Sunday, June 20, 2010

Next Time I Fall in Love..

Next time I fall in love, it will be with you..

Jika saatnya nanti kita bertemu,
Akan ku pandangi kamu, satu jam, dua jam, bahkan mungkin seharian.
Tak apalah menganggu jam makan siangku, melihatmu, kuyakin tenangkan hatiku.

Jika saatnya nanti aku memilikimu,
Akan ku sayangi kamu sepenuh hatiku,
Akan ku berikan kamu yang terbaik dari hidupku,
Bahagiamu tentulah menjadi bahagiaku.

Jika saatnya nanti aku melihatmu tumbuh,
Akan kuberikan kamu support dan kepercayaan,
Bilang padaku jika kamu kecewa,
Sampaikan padaku jika kamu tak suka,
Aku akan berusaha menjadi lebih baik lagi.

Jika saatnya nanti kamu memilih hati yang lain untukmu berbagi hidupmu,
Jangan khawatir sayang, aku akan tetap mencintaimu,
Pintu rumah akan selalu terbuka untukmu, untuk sekedar berkeluh kesah atau bercerita apa saja.
Aku pasti tidak akan lupa meng-email mu setiap minggu, sekedar berkata hello, dan berharap bahagia selalu hidupmu..


Anakku sayang,

Jika nanti kamu ada dihidupku,
Percayalah, aku akan mencintaimu hingga akhir usiaku..

Thursday, June 17, 2010

Animals Rights

"The time will come when men such as I will look upon the murder of animals as they now look on the murder of men." Leonardo da Vinci


Jika ditanya tentang cita-cita, sejak kecil rasanya cita-cita saya berubah mengikuti jamannya :-)

Saat masih usia sekolah dasar misalnya, jika ditanya mau jadi apa, saya pasti bilang saya ingin jadi power rangers, rasanya keren sekali punya jam yang bisa dipakai berkomunikasi dan berubah menjadi robot.

Saat remaja cita-cita saya berubah ingin menjadi gadis sampul *dikaplokmasa*
Persaat itu rasanya saya begitu confident dengan diri saya, tapi malah malu-malu untuk mengirimkan formulir pendaftaraan gadis sampul.

Ketika beranjak dewasa, dan memasuki bangku perkuliahan, cita-cita saya menjadi lebih realistis.
Saya ingin menjadi seorang banker, yup seperti ayah saya.
Maka saya pun patuh saja saat diminta untuk memilih Ekonomi Akuntansi demi terwujudnya cita-cita ini.

Sekarang, saya berusia 26 tahun, pekerja kantoran, MNC Oil and Gas Industry di Singapura.
Menikah, memiliki 2 ekor kucing, dan sangat bahagia.
Cita cita saya??
Saya ingin mendirikan animal shelter (tempat penampungan hewan).
Hewan apa saja boleh turut serta; kucing, anjing, kuda, kura-kura, monyet, babi, sapi, domba, angsa, ayam, hamster, you named it.
Hewan apa saja, yg sudah tidak diinginkan pemiliknya, yang sibuk mencari makan di jalan-jalan, yang dilempar batu oleh anak-anak di kompleks perumahan.


Beberapa waktu belakangan, pikiran saya memang disibukkan oleh semua hal yang menyangkut animal rights.
Betapa inginnya saya, semua manusia di dunia ini bisa sedikit "berdamai" dengan hewan.
Mereka bisa sakit, mereka bisa merintih, tapi mereka tidak bisa bersuara untuk kesakitannya.
Kita tidak sedang diserang, kita tidak sedang di ancam, tapi kita menyerang, dan mengancam.
Saya selalu bilang ke orang-orang terdekat; if you can’t stop to eat them, please eat them lesser.

Jadi jika kamu membaca post ini, tolong dipertimbangkan juga kalimat diatas yaaa and I will owe you a big thanks!

Berikut ada video yg sengaja saya lampirkan.
Serem memang, tapi semoga dengan melihat video ini kita jadi lebih bisa bijaksana dalam memilih siapa dan apa yg kita makan.
Berikut linknya: http://www.meat.org/video-2.asp

Ingin tau lebih banyak tentang animals rights?
Kamu bisa buka website: http://www.peta.org/

Monday, May 24, 2010

Pria itu..


Pria itu membetulkan letak kacamatanya
Dahinya berkerut-kerut lantas mencoret-coret sesuatu di kertas.
Saya menatapnya dan membantin, pasti yang dikerjakannya sangat susah dan rumit..


Pria itu baru pulang dari kantornya..
Segera dia berganti baju dan mengambil sapu.
Membersihkan rumah mungilnya, mencuci piring jika ada piring kotor tersisa..
Saya menatapnya kagum, dia bukan seperti pria kebanyakan yang tidak mau menyentuh pekerjaan wanita.
Pastilah dia pria yang istimewa


Pria itu bergegas beranjak..
Membawa barang-barang belanjaan..
Berat dan banyak..
Tapi dia tersenyum manis sekali..
Senyumnya untuk seorang wanita..
Wanita yang sebenarnya biasa saja..
Wanita yang dipilihnya menjadi kekasih jiwa selamanya..
Wanita yang baginya sangat istimewa..
Wanita yang saat mengetik blog ini tersenyum dan bersyukur memiliki kekasih jiwa seperti dia..

Wednesday, May 19, 2010

Call Me By My True Name


Poems berikut ini saya copy paste dari milis Vegan.

Kamu tidak perlu menjadi Vegetarian untuk membacanya.
Poems berikut dari hati saya untuk hati kamu….


The last time you ordered me for dinner, you forgot my true name.

I am not some wonton.
Please call me by my true name -I am "Pig".
I wish you saw how lovable I was.
You might have given me a personal name too.
Please remember I was killed unhappily, even as you eat me happily.
For I loved my life, just as you love yours.

I am not some nugget.
Please call me by my true name -I am "Chicken".
I wish you saw how lovable I was.
You might have given me a personal name too.
Please remember I was killed unhappily, even as you eat me happily.
For I loved my life, just as you love yours.

I am not some burger.
Please call me by my true name -I am "Cow".
I wish you saw how lovable I was.
You might have given me a personal name too.
Please remember I was killed unhappily, even as you eat me happily.
For I loved my life, just as you love yours.

I am not some fillet.Please call me by my true name -I am "Fish"
I wish you saw how lovable I was.
You might have given me a personal name too.
Please remember I was killed unhappily, even as you eat me happily.
For I loved my life, just as you love yours.

I am not some foie gras.
Please call me by my true name -I am "Goose".
I wish you saw how lovable I was.
You might have given me a personal name too.
Please remember I was killed unhappily, even as you eat me happily.
For I loved my life, just as you love yours.

Before you order me for dinner next time, please remember my true name.

Thursday, May 6, 2010

Uniquely Singapore

Kemarin sepulang kantor, saya mampir ke supermarket dekat rumah.
Selesai berbelanja, karena terburu-buru (alesan, hihihi), uang selembar sepuluh dollar Singapore (kira-kira sama dengan 68,000 Rupiah) jatuh dari saku celana kantor saya,
saya baru sadar setelah seorang pria muda, kira-kira usia awal 30-an menghampiri saya dan mengembalikan uang itu.

Memang hanya sepuluh dolar, tapi pria muda tadi membuat langkah kaki saya terasa begitu ringan saat beranjak pulang.
Begitu baiknya dia, itu pikir saya..
Tapi begitulah Singapore.
Itulah Singapura.

Kota/Negara ini, kenyamanan dan keamanannya membuat saya betah, meskipun saya baru 2.5 tahun menetap disini.

Ya ya ya, meskipun housing-nya kecil imut-imut dengan harga amit-amit.
TAPI

Disini saya biasa melihat sekelompok orang jogging jam 11 malam – iya 11 malam.
Tanpa takut ada kucing garong :p

Disini saya melihat wanita-wanita cantik terlihat semakin cantik dengan pakaian super modis dan kadang (maaf) super ketat.
Tanpa takut di colak colek.

Disini saat *secara tidak sengaja* bersenggolan baik dengan lawan jenis ataupun sesama wanita pasti akan saling mengucapkan “sorry..”

Disini angkutan umumnya bersih, full air conditioner, nyaman, dan murah.

Disini begitu banyaknya garden dan greenery yang bikin adem.

Overall I Love this city.
I love Singapore.

Wednesday, April 28, 2010

Happiness is a choice


Ada yang pernah bilang kepada saya “Dian, kamu terlihat sangat bahagia”..

Ya, saya bahagia..
Saya masih bisa berjalan, melihat, dan mendengar dengan normal,

Ya, saya bahagia..
Saya memiliki seorang suami yang sangat menyayangi saya,

Ya, saya bahagia..
Saya memiliki pekerjaan yang saya syukuri,

Ya, saya bahagia..
Saya memiliki orang tua yang masih sehat dan bisa saya telvon kapanpun saya mau,

Ya, saya bahagia..
Saya memiliki kakak-kakak dan keluarga besar yang menyenangkan,

Ya, saya bahagia..
Saya memiliki 2 ekor kucing yang saya sayangi,

Ya, saya bahagia,
Ya, saya bersyukur.

I convince you that I am happy, you believe me, and then I convince my self.
Why don’t you try to convince your self?
I act happy, feel happy, and am happy.
Happiness is a choice – let’s choose to be happy :)

Monday, April 26, 2010

And I cried..


3 hari yang lalu saat membuka facebook, saya melihat teman saya (seorang ibu muda dengan satu anak balita) meng-upload photo baru anaknya, dengan kura-kura.
Iya kura-kura.

Di photo terlihat jelas sekali, anaknya dengan courious-nya bermain-main dengan si kura-kura kecil, saat kura-kura itu bersembunyi, sang anak memasukkan kukunya untuk mengambil kepala kura-kura kecil itu.

Dan saya, saya menangis! Iya menangis.
Saya menangis untuk si kura-kura kecil, merasakan bagaimana sakitnya saat kuku kuku sang anak mengenai kulit kepalanya yg lembut.
Saya menangis saat kura-kura kecil itu sedemikian tidak berdayanya, dan hanya bisa bersusah payah menyembunyikan kepalanya..
Saya menangis, karena saya tidak bisa melakukan apa2 selain menangis.

Teman saya, si ibu muda, saya tidak menyalahkan dia.
Ibu mana yang tidak bahagia melihat anaknya senang dan tertawa.
TAPI.
Kura-kura kecil tadi, apakah ia hasil cloning?
Jelas tidak, si kura-kura kecil juga mempunyai ibu.
Bagaimana perasaan ibu kura-kura jika melihat anaknya kesakitan?

Hey kura-kura kecil, semoga selalu bahagia jiwa kecilmu – aku berdoa untukmu.

"Life is life--whether in a cat or turtle or dog or man.
There is no difference there between a cat or a man. The idea of difference is a human conception for man's own advantage"

Wednesday, March 31, 2010

Tidak semua laki laki..


Posting berikut adalah tentang pria-pria dalam hidup saya setelah saya menikah.
Nope, bukannya saya mengidamkan pria lain, hanya saja pria-pria berikut ini sangat sayang untuk dilewatkan (apa sihhh? Hahahahahaha).


Pria pertama tentu saja suami saya;
Dia adalah orang yang rela mengantarkan saya ke pelosok manapun di Singapore hanya untuk mencari bahan-bahan untuk bikin kue.
Dia adalah orang yang rela menjadi trial and error untuk semua masakan-masakan saya.
Dia adalah orang yang selalu memanggil saya cantik, meskipun saya baru bangun dan pakai t-shirt Mickey mouse.
Dia adalah orang yang akan tetap memeluk saya meskipun disaat saya menjadi orang ter-egois didunia.
Dia adalah orang yang membuat saya berpikir jika pria berkacamata ternyata sangatlah sexy.
Yang terpenting dia adalah orang yang membantu saya menjadi orang yang lebih baik.
Dear my husband, I'm glad I married you - Even though sometimes it's rough. I will always love you sweetheart.

Pria kedua adalah ayah saya;
Ayah saya adalah ayah yang luar biasa.
Beliau salah satu sumber inspirasi saya.
Kesuksesan dalam berkarir di imbangi dengan perhatian kepada istri dan ke-empat anaknya.
Ayah saya adalah seorang pemimpin, di keluarga kami, di keluarga besar, dan dikantornya.
Ayah saya adalah seorang motivator, saat saya mengeluh tentang pekerjaan saya dikantor, keesokan harinya beliau akan meng-sms kalimat-kalimat motivasi setiap hari selama berhari-hari.
Ayah saya adalah seorang supporter, yang sepertinya tak pernah kehabisan energy untuk mensupport kami ber-empat.
Ahh, saya jadi kangen sama ayah saya.
Without you Dad, I wouldn’t be the woman I am today. I miss you so much.


Pria ketiga adalah boss saya;
Boss saya, iya si British itu, si 'too cool to care' kata teman teman sekantor.
Dia adalah type boss yang akan berkata “it was deserved” saat saya bilang terimakasih untuk promosi yang saya dapatkan.
Dia adalah type boss yang akan meng-email “thank you for working late” saat dia tau saya bekerja sampai malam (dari rumah).
Dia adalah type boss yang meng-IM saya untuk bertanya “why you look so unhappy?, tell me I willing to hear.”.
Dia adalah type boss yang akan menghubungi supervisor’ siapa saja yang berani menggoda saya dikantor.
Dia adalah type boss yang akan meng-sms “I am proud of you” saat melihat saya berceloteh penuh semangat saat presentasi kerja. Dear Mr. CP, it’s your vision and mentoring that’s inspired me to reach higher. And I can’t thank you enough for it.

Monday, March 8, 2010

I'd Rather


Kemarin sore kami berantem, persoalan (yang seperti biasanya) sangat-sangat tidak penting, tapi tiba-tiba menjadi maha penting dan membuat saya menjadi orang paling selfish dan dia menjadi orang paling ignorance.
Lantas kami berbaikan, sambil (sempat-sempatnya) saling menertawakan apa yang kami ributkan.

Di usia pernikahan kami yang menjelang 3 tahun, wajar rasanya jika kami pernah (sering) ada masalah.
Tapi hebatnya, kami tidak pernah meninggalkan satu dan lainnya.
Dia tetap disamping saya, meskipun hanya terdiam.
Saya pun tetap disamping dia, meskipun sambil ngomel-ngomel.

Saya jadi ingat lyrics lagu berikut:
I'd rather have bad times with you, than good times with someone else


I'd rather be beside you in a storm, than safe and warm by myself

I'd rather have hard times together, than to have it easy apart

I'd rather have the one who holds my heart..

Iya, saya lebih memilih bersamanya, dalam suka, sedih, tangis, dan tawa. Saya akan selalu memilih dia




Gambar diambil dari google images

Friday, March 5, 2010

Romantique

Setelah menikah ada beberapa konsep baru yang saya pahami dalam hubungan berpasangan.

Salah satunya tentang perasaan romantis.

Dulu saat saya masih SMU, romantis adalah saat si pria (mantan pacar) memberi bunga setiap kami bertemu.

Di masa kuliah, romantis adalah saat si pria (mantan pacar saya yang lainnya) menghadiahi saya cd lagu dan meng-underlined lyricsnya - yang katanya khusus untuk saya.

Setelah menikah, tidak setiap week end saya dikasi bunga, dan tak ada yang menuliskan lyrics lagu untuk saya..
Tapi,
Romantis bagi saya adalah saat dia membikinkan saya sarapan setiap weekdays! - ya, setiap senin sampai jumat, pria ini membuatkan saya sarapan dan lantas menaruhnya dalam sandwich bag untuk kemudian saya bawa ke kantor.

Romantis adalah saat dia mengambilkan air minum subuh-subuh saat suara saya serak dan bilang "pa, hauss".

Romantis adalah saat saya salim tangannya dan dia kecup kening saya sambil bilang hati-hati dijalan.

Romantis adalah saat dia mengajak saya menepi dan duduk di pinggiran Clarke Quay lantas memijit kaki saya setelah kami seharian berkeliling Singapore.

Romantis adalah saat dia mengusapkan minyak kayu putih sebelum saya tidur.

Romantis adalah saat saya bilang ingin ice potong dan tanpa pikir panjang dia akan bilang "iya, papi beliin ya.."

Romantis adalah saat dia ikut sayang dengan kucing-kucing yang saya 'pungut' di jalan.

Romantis adalah saat dia pulang kantor, berganti celana pendek, dan mencuci piring kotor.

Romantis adalah saat saya mengetahui dia meng-googling tentang "how to be romantic"

Romantis adalah dia, iya, dia - suami saya :)

ps: Dear baby, if you read this, I want to thank you for everything you have done, for everything you have given, for your faith in me, your understanding, for everything you continue to do and the most of all - for your love. It's romantic baby, and it's always be.
*Gambar diambil dari google images*

Monday, March 1, 2010

Save the Animal, Save the World


Here's some quotes from my heart to yours,..


"Nothing will benefit human health and increase chances for survival of life on earth as much as the evolution to a vegetarian diet." -- Albert Einstein

"You put a baby in a crib with an apple and a rabbit. If it eats the rabbit and plays with the apple, I'll buy you a new car." -- Harvey Diamond

"Now I can look at you in peace; I don't eat you any more.”-- Franz Kafka, while admiring fish in an aquarium

"If there are no animals in heaven, then I don't want to go to heaven."
-- Anonymous

Saturday, February 27, 2010

Mirror, Mirror on the Wall


Di kutip dari percakapan sore ini:


Saya: Liat deh muka saya bentol-bentol gara-gara allergic, hiks..
Dia: Engga sayang, mukanya sayang cantik, itu cerminnya yang salah..
Saya: ^_^

*Gambar diambil dari google images*

Tuesday, February 23, 2010

Hey Kamu,..


Hey kamu, pria berkaca mata yg selalu temani hariku.
Masih ingatkah kamu bagaimana masa-masa perkenalan kita dulu? Jarak Singapore – Surabaya seperti tak terasa ya?!
Terimakasih untuk semua waktu, perhatian, dan ratusan (atau ribuan??) dollar yang kau habiskan untuk menelepon ku berkali-kali dalam sehari setiap hari.
I Love U.

Hey kamu, pria chubby yang telah kudaulat menjadi raja dalam hatiku.

Tau kah kamu, denganmu semua hal menjadi mungkin untuk kulakukan.
Memasak, membersihkan rumah, dan menyetrika baju, semuanya menjadi mungkin dan dengan senang hati kulakukan.
Terimakasih untuk selalu lahap menghabiskan masakanku, untuk selalu membantu men-vacuums rumah kita, dan membiarkanku tertidur lelap sedangkan kau menjemur baju.
I Love U.

Hey kamu, manusia pertama yang ku beri kabar saat aku dapat promosi dikantor.

Tau kah kamu, pekerjaan kantorku yang sebenarnya tidak mengasyikan, jadi menyenangkan karena dukunganmu.
Terimakasih untuk mendengarkan ceritaku sepulang kantor, terimakasih untuk senyuman banggamu dan kecupan di pipi saat aku selesai bercerita..
Terimakasih untuk berkata, “ I am so proud of you”, terimakasih untuk selalu bilang jika aku hebat.
Ah sebenarnya kau yang hebat and you're there pushing me to the top.
I Love U.

Hey kamu, orang kesayanganku yang sangat kusayang,
Tau kah kamu saat ini, aku rindu kamu.
Tak sabar rasanya menunggu jam pulang kantor, untuk bertemu, memeluk, berbagi cerita, menghangatkan masakan untukmu.
Tak sabar untuk segera bersamamu! Ya bersamamu sayangku.
Terimakasih ya, untuk selalu memanggilku “cantik”, bahkan disaat rambutku bau ayam panggang dan tanganku bau bawang.
Terimakasih untuk tak lupa memijitku dengan minyak kayu putih, meskipun setelah itu kau akan berkata, “huuh bau minyak kayu putih”, tapi tetap saja kau erat memelukku.
I Love U.

Hey kamu, suamiku, calon ayah dari anak-anakku,
Tau kah kamu, berapa banyak orang yang mengira aku (mau) menikah denganmu karena ke-success-an mu?
Mereka salah besar sayang, ingatkah kamu lyrics lagu ini:
"Tomorrow morning if you wake up, And the future is unclear, I will be here" ..
Ya sayangku, bagaimanapun itu, aku akan ada, disampingmu, temanimu.
Asal bersama mu aku percaya, the best is yet to come.
I Love U.

Hey kamu, ya kamu, belahan jiwaku.
50 tahun sejak hari ini dan tulisan ini.
Aku yakin kita masih bersama.
Kebersamaan yang mungkin berbeda, kebersamaan dengan rambut kita yang sudah memutih.
Saat itu aku tak yakin apakah aku masih bisa memasak oseng-oseng jamur kesukaanmu.
Saat itu aku juga tak yakin kau masih sanggup membawa semua barang belanjaanku.
Tapi saat itu, aku yakin, perasaan kita akan tetap sama.
Saling mencinta.
I wanna grow old with you.
I Love U.

I Love U my darling husband, I always did, always do, and always will.

Tuesday, February 16, 2010

Jealousy



I was dreaming of the past.
And my heart was beating fast,
I began to lose control,
I began to lose control,

I didn't mean to hurt you,
I'm sorry that I made you cry,
I didn't want to hurt you,
I'm just a jealous guy,

I was feeling insecure,
You might not love me any more,
I was shivering inside,
I was shivering inside,

I was trying to catch your eyes,
Thought that you were trying to hide,
I was swallowing my pain,
I was swallowing my pain.
(Jealous Guy – John Lennon)


Suami saya, sejak kami masih berpacaran dulu (Singapore – Surabaya), sudah bercerita tentang wanita-wanita yg (pernah) singgah dalam hidupnya.

Dan yak! Saya cemburu sodara-sodara.
Tanpa alasan yang jelas.
Saya yang sampai saat ini masih sering mendapatkan ajakan lunch oleh teman-teman (pria) saya,
Saya yang jelas-jelas tau kalau wanita-wanita itu tidak selevel (cuiihh - hahaha) dengan saya,
Saya cemburu - Setengah hidup setengah mati!
Saya tak suka, membayangkan dia bersama wanita-wanita itu!
Sungguh saya tak suka.

Perasaan bergejolak yang sangat tidak menyenangkan, saat (secara tidak sengaja) saya mendengar/membaca sesuatu hal yang bersangkutan dengan mantan pacar suami saya.

Sedangkan saya tau, suami saya yang baik hati itu, dia, ya dia tersakiti saat melihat saya cemburu.
Dia sering (sangat sering) memohon pada saya untuk melupakan semuanya, dan meyakini kalau dia hanyalah milik saya.

Bukannya tidak percaya, hanya tetap saja, semua bayangan tentang masa lalunya, tetap setia menyinggahi otak saya.

Ahhh, mungkin memang benar yang dibilang orang;
It is not love that is blind, but jealousy.

Saturday, January 2, 2010

Di Doa Ibuku Namaku Disebut


Di waktu ku kecil, gembira dan senang
Tiada duka kukenal, tak kunjung mengerang
Disore hari nan sepi....ibuku bertelut
Sujud berdoa ku dengar namaku disebut

Di doa ibuku, namaku disebut
Di doa ibuku kudengar, ada namaku disebut
Sering ini kukenang, di masa yang berat
Di kala hidup mendesak dan nyaris kutersesat
Melintas gambar ibuku, sewaktu bertelut
Kembali sayup kudengar, ....namaku disebut

Di sore hari nan sepi... ibuku bertelut
Sujud berdoa ku dengar namaku disebut
Di doa ibuku, namaku disebut
Di doa ibuku dengar ada namaku disebut....
Ada namaku di sebut
(Nikita - Di Doa Ibuku Namaku Disebut)

Tulisan berikut saya dedikasikan untuk mama saya;
A.A Ngurah Berathi Rimawa

Ma,
Terimakasih telah melahirkan kami ber-4,
Terimakasih telah memilih kami untuk merasakan kasih sayang yg sangat tulus dari mama,

Ma,
Terimakasih untuk semua pengorbanan yang saya yakin mama tidak pernah merasa berkorban,
Terimakasih untuk setiap usapan pundak, setiap pelukan sayang, dan setiap detik dalam hidup mama yg mama dedikasikan untuk kami semua.

Ma,
Terimakasih untuk selalu mengangkat telvon saya dengan semangat,
Terimakasih untuk semua nasehat-nasehat yg jauh dari kesan menggurui,
Terimakasih untuk resep-resep masakan yg makyuus (ternyata memasak itu tidak mudah ya, saya semakin meng-idolakan kepandaian memasak mama).

Ma,
Terimakasih untuk bertanya "Kapan pulang ke Bali?",
Dan meskipun saya akan menjawab "Entar ya ma, skarang lagi sibuk banget di kantor",
Terimakasih untuk membalas kalimat saya dengan "Ohh, gitu, ya udah, tapi jangan terlalu ngoyo bekerja"
Terimakasih untuk tak pernah lupa berkata "Jaga kesehatan yaaa"

Ma,
Terimakasih untuk selalu menanyakan kabar suami saya, menanyakan bagaimana study-nya, dan ikutan gelisah saat tau kalau suami saya sedang tidak enak badan.
Terimakasih untuk selalu mengingatkan yang terpenting dalam suatu pernikahan adalah kepercayaan, penerimaaan, dan kebersamaan dalam suka duka dan bukanlah jabatan, tittle, atau materi.

Ma,
Terimakasih untuk tidak pernah mempermasalahkan keputusan saya yg menunda mempunyai momongan,
Terimakasih untuk berkata "Iyaa, asalkan itu yang kalian pikir yang terbaik untuk kalian berdua".

Ma,

Terimakasih untuk selalu percaya kalau saya anak yang hebat.
Terimakasih untuk selalu bercerita dengan bangga tentang saya (yes, I promised you I am gonna make you proud mom)

Ma,
Terimakasih untuk semua cinta yg tidak akan mungkin pernah terbalaskan,
Terimakasih untuk semua support,

Ma,
Terimakasih untuk semua doa yg tak henti mama panjatkan untuk kami.

Terimakasih mama,
I love you, I adore you, I want to be like you.