Pages

Sunday, January 18, 2009

I Love Monday :)



Diawali dengan sms2 di bawah ini
(dengan process peng-editan seminimal mungkin)

Saya: Papi (saya memanggil si hubby dengan sebutan papi - meskipun lebih cocok di panggil chubby hehehe), mami udah nyampe kantor dong, udah bikin teh anget juga dong, mau sarapan dulu ahhh. Love you!! (kebiasaan buruk bangun siang yg membuat saya harus "menikmati" sarapan dimeja kantor) - SENT

Dia: Met sarapan mami sayang, jangan lupa minum vitnya. Papi lagi siap2 ke kantor. Ntar sampai kantor papi tevon. Love you more istriku sayang- RECEIVED.

Itulah ritual pagi hari saya (dan dia).
Merasakan kecupan mesra dikening dan bisikan "ati2 dijalan ya mi".
Memeluknya dengan erat didekat lift sambil berkata "ngantor dulu ya pi..
Ahhh bena2 membuat saya menikmati bangun pagi..

Ritual yg sederhana tapi penuh makna, setidaknya untuk saya.
Bersamanya memulai hari, membuat saya mempunyai vitalitas dan semangat untuk menjalani hari ini..

Terutama hari ini, hari senin, hari puncak stress dalam minggu..
Customer weekly report, meeting dengan customer, email2 dengan tittle Important dari orang account, telvon krang kring dari vendor, dan TENTU SAJA manager saya yg (meskipun ganteng tapi) demandingnya minta ampppuuuuuuun dj!

Arrrghhhhh...

Tak ada yg lebih menenangkan hati selain saat henvon saya bergetar tanda ada yg menelvon (henvon saya selalu saya setting vibrate only saat dikantor).. telvon dari dia, sekedar bertanya "udah makan siang?", atau "lagi sibuk sayang?", atau "nanti pulang kantor ketemuan dimana?"..

Ahhh, dia selalu menjadi pelangi sehabis badai, menjadi ice lemon tea sehabis maem nasi goreng pedes, menjadi seseorang yg selalu mampu membuat saya tersenyum, tertawa, dan mensyukuri setiap hari yg kami jalani berdua..

Sudah 16 bulan (lebih sekian hari) saya menjadi istrinya, dan tak akan pernah saya jemu menyelipkan kalimat "terimakasih Tuhan, Kau jodohkan saya dengannya" dalam stiap doa saya :)

Wednesday, January 7, 2009

Saat Semua Tak Lagi Sama


ku buka album biru penuh debu dan usang
ku pandangi semua gambar dirikecil bersih belum ternoda
pikirkupun melayang dahulu penuh kasih
teringat semua cerita orangtentang riwayatku

Tak sadar saya bersenandung lagu BUNDA, yaaah saya merindukan BUNDA - saya memanggil beliau mama.

Tak hanya mama, saya juga kangen setengah mati dengan papa dan kakak-kakak saya.

Teringat masa-masa kami dulu, bermain sepeda di halaman belakang, memanjat pohon mangga, berkumpul rame-rame di kamar papa mama sampai tertidur, atau sekedar mendengarkan petikan gitar kakak saya..

Pikiran saya smakin melayang jauh, teringat semua yang sudah saya lewati sebagai gadis kecil mereka.

Saya ingat betapa lucunya raut muka papa yg diam2 memberikan saya uang saku tambahan sambil bilang “jangan bilang2 mama ya!”, saya ingat mama yang selalu menunggu saya sepulang sekolah untuk bercerita tentang kejadian di sekolah. Beliau menyimak cerita saya, sesekali tersenyum dan mengusap-usap kepala saya.
Saya juga teringat kakak-kakak tersayang saya - Betapa menyenangkannya memiliki mereka…

Sedikit demi sedikit keadaan berubah, kami semakin dewasa, papa dan mama semakin menua.

Satu persatu kakak saya menikah, mereka memiliki keluarganya sendiri, dan saya tau mereka bahagia.

Papa mama juga berubah, senyumnya kini lebih mengembang kala melihat keponakan2 saya berlari kearah mereka, mereka tertawa, bahagia..,

Keadaan semakin berubah saat saya memutuskan untuk menikah.
Saya menikah dan pindah ke Singapore, meninggalkan mereka dan masa kecil saya.
Merasakan perubahan dari gadis kecil mereka menjadi wanita dewasa-nya..

Semua tak sama lagi, tidak ada lagi pelukan manja ke papa, tidak ada lagi telvon meminta uang jajan ke mama, tidak ada lagi rengekan minta di antar kesana kesini ke kakak-kakak saya.
Semua berganti pelukan sayang, jabatan tangan penuh hormat, dan telvon menanyakan kabar mereka.

Kisah ini diakhiri dengan sempurna, ketika saya melihat kearah suami saya..
Melihatnya membawakan belanjaan membuat saya seperti memiliki kakak saya, melihatnya memijit dan mengoleskan minyak kayu putih mengingatkan saya pada mama, melihatnya memanjakan dan mendukung saya seolah2 seperti ada papa disamping saya..

Semua memang tak sama lagi, tak apa-apa asal ada dia disisi saya.

Ketika Detik, Menit, dan Waktu Berlalu


Detik demi detik berlalu, ku lihat cintamu didalamnya,
Di setiap usapan lembut di bahu yang menenangkanku,
Di setiap hangat pelukmu yang hapuskan galauku..

Menit demi menit terlewati, tetap hanya cintamu yang selalu ku jaga,
Di setiap langkah kecilku yg berlari kedekapmu,
Di setiap kecupan bibirku di pipimu..
Tak akan ku jemu bergelayut manja di pundakmu,
Tak akan pernah ku ragu membiarkan jiwaku mendamba dirimu selalu.

Hari demi hari berganti, masih tetap ku setia padamu,
Setiaku untuk tetap mencintaimu,
Setiaku untuk selalu disisimu,
Setiaku untuk menjalani waktu ku berbagi dengan mu,
Setiaku untuk setiamu..

Kasihku,..
Kekuatanku,..
Cinta dalam hidupku,…
Percayalah, di setiap waktu yg kita jalani bersama tak ada kata lain
Selain syukurku, karena memilikimu..

I Gede Putra Kusuma Negara, Aku Mencintaimu..