Pages

Sunday, June 14, 2009

Seberuntung itukah saya??


Kali ini saya ingin bercerita tentang saya..

Yup, tentang seorang Dian :)

Banyak yang bilang saya orang yang terlahir dengan "lucky charm" - begitu baiknya Tuhan karena memberikan banyak kemudahan dalam hidup saya..

Saya terlahir dari orang tua yg (lumayan) berkecukupan.

Ayah saya adalah seorang pegawai Bank, pekerjaan beliau membuat kami berpindah2 kota sesuai dengan penempatan beliau di cabang tertentu.
Ayah - saya memanggilnya papa, bukanlah sosok papa yg "sok" tegas, papa sangat demokratis, pekerja keras, dan benar-benar bisa di ajak bicara dari hati ke hati :)

Mama saya adalah mama yang hebat (Love u Mom), mama serba bisa; sabar, jago masak, pandai bernyanyi, jadi tempat curhat sepupu2 saya, dan tentunya jadi sahabat bagi kami anak-anaknya..

Tidak hanya itu, saya juga mempunyai tiga orang kakak lelaki yang luaaaaaaaaaar biasa..
Kami sering bernyanyi sambil mendengar mereka bermain gitar, di ajarkan nyetir mobil, nonton di mall, karaoke bareng, curhat tentang pacar dan tentu saja urusan antar jemput yang wajib mereka lakukan hehehe..

Urusan percintaan, disini juga keberuntungan saya (katanya) berbicara.
Suami saya adalah seorang mantu idaman (kata papa mama), adik ipar yang keren (kata kakak-kakak saya), orang yang penyayang (kata sepupu-sepupu saya..).
Yak (biarin deh dia GR pas baca ini), saya memang beruntung memilikinya..
Dia sosok suami yang "ngemong" , sabar, dan devoted husband banget.

Untuk urusan sekolah, saya biasa-biasa saja..
Saya bukanlah salah satu manusia dengan tittle cumlaude..
Tapi lagi-lagi keberuntungan berpihak pada saya..
Sudah lebih dari setahun saya bekerja di Oil Company asal Amerika.
Saya yang lulusan akuntansi universitas swasta di Surabaya ini sekarang mulai menikmati hari - hari untuk berkutat dengan motor speed and torque..

Seberuntung itukah saya??

Hmm, tunggu dulu..
Jawabannya bisa iya dan bisa tidak...
Iya karena memang semua hal di atas itu nyata terjadi pada saya - I thank God for that.

Dan bisa juga tidak..
Ada juga hal-hal menyebalkan terjadi dalam hidup saya..

Saat saya masih SD, saya harus meninggalkan teman-teman kecil saya karena papa pindah tugas ke kota lain..
Sedih, sebel tapi yang bisa saya lakukan ya cuma diam..

Sebelum bertemu suami saya, saya juga pernah mengalami pahitnya cinta.
Benci, marah, benar-benar tak ada yang bersisa.

Dan tentu saja, masa-masa awal di Singapore..
Membiasakan diri menonton TV dalam bahasa Enggress bahkan nyalon mesti ngomong Enggress, dan ya ya ya tentu saja minggu-minggu pertama di kantor yang membuat saya merasa seperti alien di tengah peradaban manusia..

Tapi..

Heiii, jangan lupa kalau semua kejadian tidak enak itu bisa saya hadapi, lewati, dan saya ganti dengan hari-hari indah..

Dan jika akan ada lagi hari-hari tidak menyenangkan di depan nanti, tenang saja saya sudah terlatih untuk tetap semangat, tersenyum, bersyukur, dan berusaha sebaik-sebaiknya..

Tidak ada orang yang terlahir beruntung, bagi saya semua sama saja..
Yang membedakan adalah, bagaimana mereka menyelesaikan "ketidakberuntungan" mereka..

Tidak ada yang sempurna - ya saya percaya itu, tapi baiknya mari kita mencoba mencintai ketidaksempurnaan itu dan berusaha menjadi yang terbaik didalamnya..

Satu quotes yang saya suka:
Life isn't about waiting for the storm to pass, it's about learning how to dance in the rain..

Asalkan jangan hujan-hujanan beneran yaaa :)