Pages

Monday, May 24, 2010

Pria itu..


Pria itu membetulkan letak kacamatanya
Dahinya berkerut-kerut lantas mencoret-coret sesuatu di kertas.
Saya menatapnya dan membantin, pasti yang dikerjakannya sangat susah dan rumit..


Pria itu baru pulang dari kantornya..
Segera dia berganti baju dan mengambil sapu.
Membersihkan rumah mungilnya, mencuci piring jika ada piring kotor tersisa..
Saya menatapnya kagum, dia bukan seperti pria kebanyakan yang tidak mau menyentuh pekerjaan wanita.
Pastilah dia pria yang istimewa


Pria itu bergegas beranjak..
Membawa barang-barang belanjaan..
Berat dan banyak..
Tapi dia tersenyum manis sekali..
Senyumnya untuk seorang wanita..
Wanita yang sebenarnya biasa saja..
Wanita yang dipilihnya menjadi kekasih jiwa selamanya..
Wanita yang baginya sangat istimewa..
Wanita yang saat mengetik blog ini tersenyum dan bersyukur memiliki kekasih jiwa seperti dia..

4 comments:

Poppus said...

Mba dian, kamu selalu membuatku menangis haru tiap menulis soal dirimu dan suami. Semoga kalian bahagia selamanya :)

Selfish Jean said...

Awww. Semoga saya bisa dapet suami yang baik seperti itu juga. Semoga kami bisa kaya Mbak sama suaminya juga *gela, married? Lulus kuliah aja belon*

:)

Ah, tulisannya bagus! :3

PanggilSajaDian said...

@Mbak Popi: Ehee, terimakasihhhh yaaa, ayo di post lagi photo2 si baby - cute sekali :)

@Elaxandra: Ahhh kamu masih kuliah yaa? Fufu, saya sudah tuaaa :p

iyha said...

mengharukan...

Post a Comment