Pages

Wednesday, July 14, 2010

Why Did I Get Married?


Sudah pernah menonton film “Why Did I Get Married” ?
Ada pembelajaran menarik dari film ini.

Di kebanyakan kasus, khususnya dalam relationship, kamu hanya akan mendapatkan 80% dari apa yang kamu butuhkan dan akan sangat susah untuk mendapatkan 20% dari yang kamu inginkan.

Masalahnya, kamu akan *selalu* tergoda untuk meninggalkan 80% yang sudah kamu punya dan berpikir kamu akan mendapatkan yg lebih baik dengan mencari si 20% itu.

Somewhere along the way, *secara tidak sengaja* kamu akan bertemu pria atau wanita yang lebih charming, sensitive, perhatian, dan (katakanlah) lebih nyambung, semua hal yang mungkin tidak ada dalam pasangan kamu.

Misalnya;
Suami adalah type pendiam dan tidak romantis, hati kamu mungkin akan berbunga-bunga saat seorang customer (misalnya) mengajak makan siang dan setelah itu mengirimkan bunga bertuliskan “kamu terlihat cantik hari ini”
ATAU.
Jika istri adalah stay home wife yang melambaikan tangannya dengan daster dan sandal jepit kamu mungkin akan deg-degan saat teman wanita dikantor dengan black blazer, high heels, dan red pencil-cut skirt tersenyum kearahmu.

TAPI, hello, itu hanya 20% dari apa yang kamu tidak punya.
Jangan “membuang” 80% yang sudah kamu punya.

Tidak hanya itu, jika dari 80% tadi, ditambah dengan semua memory bersama, suka duka bersama, semua support yang kamu dapatkan di setiap saat, dan semua penyesuaian yang kamu dan pasangan kamu lakukan dalam hubungan kamu.
Semua itu akan membuat hubungan yang kamu miliki sekarang PAS 100%

Perselingkuhan terjadi saat kamu mulai mencari-cari apa yang tidak kamu punya.
DAN.
Kesetiaan terjadi saat kamu meng-appreciate apa yang sudah kamu miliki.

Yuk setia yuk :D

2 comments:

Selfish Jean said...

Huaaa, paling sedih yang tentang Sheila yaaa :(((

Suaminya jahaaat :(

Anonymous said...

great post keep posting

Post a Comment